a.
Pengertian Keterampilan
Cronbach menulis bahwa
keterampilan dapat diuraikan dengan kata seperti otomatik, cepat, dan akurat.[1] Berdasarkan
pengertian ini keterampilan dapat diartikan seperti suatu aktivitas yang alami
dan sudah terorganisasi dengan baik serta akurat dalam pengerjaannya. Sementara,
Nadler (1986) mengatakan, keterampilan (skill) adalah kegiatan yang
memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.[2] Keterampilan dapat
dibilang sebagai sebuah kegiatan yang berupa praktek-praktek yang biasa
dilakukan.
Keterampilan dapat
sebagai indikator dari tingkat kemahiran atau penguasaan suatu hal yang
memerlukan gerak. Sebagai indikator dari tingkat kemahiran maka keterampilan
diartikan sebagai kompetensi yang diperagakan oleh seseorang dalam menjalankan
suatu tugas berkaitan dengan suatu tujuan.[3] Semakin mampu seseorang
menguasai suatu tujuan dalam tugas-tugas motorik yang diharapkan maka orang
tersebut semakin terampil. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa keterampilan merupakan sebuah indikator kecekatan, ketepatan
dalam melakukan suatu aktivitas maupun kegiatan yang akhirnya menjadi sebuah
kebiasaan yang dilakukan secara otomatis.
b.
Pengertian Keterampilan Motorik
Semua kegiatan manusia bergantung pada aspek
motoriknya dalam melaksanakan aktivitasnya mulai dari berjalan, berlari, makan,
bernafas. Sehingga David Gallahue menyatakan bahwa motorik adalah faktor dasar
yang mempengaruhi gerakan.[4]
Hal ini dikarenakan tanpa adanya motorik maka tidak akan ada gerakan dan tidak
ada aktivitas bila tidak ada gerakan. Sedangkan keterampilan motorik menurut
Gagne adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan
koordinasi, sehingga terwujud gerak otomatisasi.[5] Keterampilan motorik yang dimaksud adalah
keterampilan dalam melakukan gerakan-gerakan fisik yang memerlukan koordinasi
antara otot dan syaraf untuk menghasilkan gerakan-
gerakan yang terotomatisasi. Ketika seseorang
melakukan sebuah keterampilan motorik berupa tindakan maka bagian tubuh
tersebut mendapat kontrol gerakan yang alami dan sukarela dari bagian tubuh
yang meliputi tindakan tadi. Jadi dapat
disimpulkan bahwa keterampilan motorik adalah s tindakan yang berupa
serangkaian gerakan-gerakan yang sukarela hasil kontrol dari bagian-bagian
tubuh yang melatari tindakan tersebut.
Penguasaan suatu
keterampilan motorik merupakan suatu proses dimana seseorang mengembangkan seperangkat
respons ke dalam suatu suatu pola gerak yang terkoordinasi, terorganisasi, dan
terpadu.[6] Tiap keterampilan
motorik memerlukan pengorganisasian berupa gerakan otot, baik dalam aspek
tempat maupun waktu. Pengorganisasian otot menurut tempat dapat diartikan
terdapat sekelompok otot yang terpilih dalam melakukan suatu gerakan.
Pengorganisasian otot menurut waktu dapat diartikan otot-otot yang berkontraksi
maupun yang berelaksasi harus terjadi pada waktu yang tepat dan serasi.
Keterampilan motorik
dibagi menjadi keterampilan motorik kasar dan keterampilan motorik halus. Keterampilan
motorik kasar merupakan keterampilan yang meliputi aktivitas otot yang besar,
seperti menggerakkan lengan dan berjalan. [7]
Jadi keterampilan motorik kasar lebih kepada kegiatan yang melibatkan kontrol
tubuh dan koordinasi yang baik dan aktivitas yang bersifat bergerak seperti
berjalan dan berlari.
Sedangkan Keterampilan
motorik halus melibatkan gerakan yang diatur secara halus, menggenggam mainan,
mengancingkan baju, atau melakukan apapun yang memerlukan keterampilan tangan
menunjukkan keterampilan motorik halus.[8]
Keterampilan motorik halus melibatkan sekelompok otot-otot kecil, seperti
jari-jari, tangan, lengan, dan membutuhkan kecermatan dan koordinasi
mata-tangan. Keterampilan ini lebih kepada keterampilan yang melibatkan
keterampilan tangan seperti makan, menggambar, menulis, mengetik, dan menjahit.
[1] Elizabeth Hurlock. Perkembangan
anak, (Jakarta: Penerbit Erlangga., 2008), h. 154.
[2]Satria. Makalah Pengertian
Keterampilan dan Jenisnya. 2008. (http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2197108-pengertian-keterampilan-dan-jenisnya/#ixzz0hr4VdXEY)
[3] Rusli Lutan. Belajar
Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode, (Jakarta: Depdikbud., 1988), h. 95.
[4] David L.
Gallahue dan John C. Ozmun. Understanding Motor Development 2006, ( New York : Mc Graw-Hill
Companies., 2006), h. 13.
[5] Dimyati dan
Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta., 2009), h. 12.
[6] Lutan. Op.Cit., h. 95.
[7] John W. Santrock. Perkembangan anak.
(Jakarta: Erlangga., 2007) h. 210
[8] Ibid. h. 216.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar