Jumat, 05 April 2013

Anak Berkesulitan Belajar

Materi 1

Mengatasi Kesulitan Belajar pada Anak


Hakikat anak

  • Anak adalah makhluk individual difference (berbeda antara yang satu dengan yang lain.
  • Anak memiliki macam-macam potensi yang dapat dikembangkan hingga hampir tak terbatas melalui pendidikan.
  • Potensi anak sedang tumbuh dan berkembang pesat (golden age).
  • Pendidikan khusus dimulai sejak usia dini.

Potensi anak

  • Kognitif (Nalar), Afektif (Emosi), Psikomotorik (Fisik) (Bloom, 1966).
  • Multiple Intelligences (Gardner,1983).
    1. Linguistic Intelligences
    2. Logical Mathematic Intelligences
    3. Bodily Kinesthetic Intelligences
    4. Musical Intelligences
    5. Interpersonal Intelligences
    6. Intrapersonal Intelligences
    7. Spatial Intelligences
    8. Naturalistic Intelligences

Tugas pendidikan anak

  • Mendeteksi dan mengidentifikasi potensi (keunggulan dan kelemahan).
  • Memberdayakan potensi secara optimal dan terintegrasi untuk membangun kehidupan bersama yang lebih baik.

Hakikat Pendidikan

Banyak orang yang masih menganggap bahwa pendidikan adalah sekolah. Padahal sekolah adalah tempat untuk melaksanakan pendidikan.
Pendidikan adalah usaha untuk memberdayakan potensi manusia (kognitif, afektif, fisik, dan intuisi) agar berkembang optimal dan terintegrasi supaya dapat digunakan bersama lebih baik dalam meningkatkan kualitas pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Belajar dan Pembelajaran

  • Belajar adalah usaha memperoleh bentuk perilaku yang bermanfaat bagi kemaslahatan hidup bersama
  • Pembelajaran adalah usaha untuk mencapai tujuan belajar yang terprogram dan terukur, yang pelaksanaanya memerlukan maupun tidak memerlukan guru.

Faktor-faktor yang erpengaruh terhadap hasil belajar

  • Kondisi pribadi: Inteligensi, motivasi, harapan, keterampilan prasyarat.
  • Kondisi lingkungan: Perencanaan pembelajaran, pengelolaan pembelajaran, pemberian Reinforcement.

Berbagai Istilah yang sering dikacaukan
·         Kesulitan belajar
·         Problema dalam belajar
·         Tunagrahita            IQ 60
·         Lambat belajar          IQ 70-89
·         Borderline         IQ 70
Underachiever
Diskronitas perkembangan          IQ diatas 125

  • Kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga bersumber neurologis yang secara efektif mengganggu perkembangan, integrasi,dan/atau kemampuan verbal dan/atau nonverbal.
  • Kesulitan belajar tampil sebagai suatu kondisi ketidakmampuan yang nyata pada orang-orang yang memiliki intelegensi rata-rata hingga superior.
  • Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap harga diri, pendidikan, pekerjaan, sosialisasi, dan/atau aktivitas kehidupan sehari-hari.
Klasifikasi  Kesulitan Belajar
  1. Kesulitan belajar praakademik
-Gangguan perkembangan motorik dan persepstual
-Gangguan perkembangan bahasa dan komunikasi
-Gangguan penyesuaian sosial
  1. Kesulitan belajar akademik
-Kesulitan belajar membaca
-Kesulitan belajar menulis
-Kesulitan belajar berhitung

Sistem Layanan Pendidikan Anak Kesulitan Belajar

  1. Kelas khusus
  2. Ruang sumber
  3. Kelas reguler
Diperlukan Program Pendidikan Individual (Individualized Education Program)

Penyebab Kesulitan belajar

  • Genetik
  • Luka pada otak
  • Pencemaran
  • Kekurangan gizi
  • Pengaruh psikologi dan social
  • Biokimia seperti zat pewarna

Prosedur Diagnosis Kesulitan Belajar

  • Identifikasi
  • Menentukan priorotas
  • Menentukan kapasitas anak
  • Menentukan taraf kemempuan anak dalam bidang yang akan diremediasi
  • Menentukan gejala kesulitan
  • Menganalisis faktor-faktor yang terkait
  • Menyusun PPI (Program Pendidikan Individual)

Peran Guru Pendidikan Khusus bagi Anak Kesulitan Belajar

  • Merancang program identifikasi, assesmen, dan program pembelajaran anak kesulitan belajar.
  • Berpartisipasi dalam penjaringan, assesmen, dan evaluasi AKB
  • Berkomunikasi dengan ahli-ahli terkait dan menginterpretasikan laporan mereka.

Motivasi

ü      Dalam belajar dan bekerja kitapun butuh tim yang solid uang bisa saling memahami satu sama lain dengan penuh kasih sayang.
ü      Kita bisa tersisih apabila kita tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan, tidak kreatif dalam melakukan survival, kalah dalam berkompetisi.
ü      Pelajaran pertama           kita harus berubah.
ü      Pelajaran kedua              mengubah paradigma.
ü      Anda akan termotivasi melakukan sebuah aktivitas apabila anda tahu manfaat, tujuan, alasan (value) dari aktivitas tersebut.

Materi 2

Identifikasi dan Assesmen Anak Berkebutuhan Khusus

 

Idenfikasi Permasalahan adalah

q       Menemukenali permasalahan yang terjadi pada siswa baik di tingkat Taman Kanak-kanak sampai dengan sekolah menengah atas.
q       Pelaksanaan identifikasi dapat dilakukan oleh kepala sekolah, guru kelas/bidang studi, guru pembimbung khusus, orangtua, wali murid atau petugas lain yang ditunjuk (penjaga sekolah, pembantu rumah tangga mereka, supir keluarga, tetangga, teman anak dsb).
q       Peleksannan dapat pada waktu penerimaan siswa baru dan pada proses belajar setelah siswa bersekolah.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
-Menghimpun data tentang siswa menggunakan berbagai alat seperti:
a)     Pedoman observasi (dapat dengan melihat hasil anak)
b)     Pedoman wawancara
c)      Tes-tes baku tentang perkembangan anak (bekerja sama dengan ahli)
-Data tersebut tentang:
a)     Informasi tentang keadaan siswa
b)     Informasi keadaan orangtua/keluarga
c)      Lingkungan dan profil keadaan anak
-Menganalisa data dan mengklasifikasikan permasalahan anak

Setelah identifikasi, dilakukan assesmen. Assesmen adalah proses pengumpulan data tentang kelebihan dan kekurangan atau kebutuhan anak. Tujuannya untuk menentukan apa yang harus diajarkan dan dikembangkan pada anak itu melalui berbagai teknik pembelajaran.
Kegunaan dari assesmen:
q       Untuk merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan.
q       Untuk mengidentifikasi apa yang dibutuhkan (layanan, modifikasi)
q       Untuk mengevalauasi apakah program yang dijalankan berhasil dengan baik
Salah satu yang biasa digunakan adalah Authentic Assesment yaitu:
Asesmen yang mengharuskan siswa untuk mendemonstrasikan keterampilan dan berbagai kompetisi dalam situasi dan problema yang nyata. Portofolio adalah salah satu teknik dalam authentic assessment.

Materi 3

Ketidakmampuan Belajar pada Anak

Membantu anak dengan Disleksia

  • Rujuk anak ke dokter, psikolog pendidikan, dan terapis untuk assesmen
  • Memberi motivasi tanpa tekanan
  • Membantu anak mengerjakan PR
  • Tidak mengharap hasil yang cepat
  • Mencari kelebihan anak

Contoh Strategi mengajar untuk pengembangan motorik kasar

q       Forward walks (anak berjalanmengikuti jalan setapak(sempit atau luas)sesuai tujuan :berjalan lurus atau belok.
q       Backward walks, sidewalks
q       Moonwalks
q       Animal walks

Contoh Strategi mengajar untuk pengembangan motorik halus

q       Kegiatan melempar dan menangkap benda (contoh: bola)
q       Koordinasi mata tangan (mewarnai, melipat kertas, dll)
q       Chalkboard:
-Menghubungkan titik    -membuat bentuk geometri
-membuat lingkaran       -menulis huruf dan angka

Body Image dan Body awareness Activities

q       Menunjuk bagian tubuh
q       Puzzle orang
q       Memperkirakan jarak
q       Mencari bagian tubuh yang hilang
q       Berenang, bermain air
Contoh Strategi Mengajar untuk Perceptual Development (visual, auditory, dll)
q       Visual perception (merancang balok, puzzle)
q       Visual memori (mengidentifikasikan bagian yang hilang)
q       Me-recall objek
q       Melihat benda di luar elas dan menyebutkan kembalai apa yang dilihat
q       Mengulang pola yang dilihat tersebut


Tidak ada komentar:

Posting Komentar